KENCING UNTA SUCI ?
Hadis
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَدِمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفَرٌ مِنْ عُكْلٍ، فَأَسْلَمُوا، فَاجْتَوَوْا المَدِينَةَ «فَأَمَرَهُمْ أَنْ يَأْتُوا إِبِلَ الصَّدَقَةِ، فَيَشْرَبُوا مِنْ أَبْوَالِهَا وَأَلْبَانِهَا» فَفَعَلُوا فَصَحُّوا فَارْتَدُّوا وَقَتَلُوا رُعَاتَهَا، وَاسْتَاقُوا الإِبِلَ، فَبَعَثَ فِي آثَارِهِمْ، فَأُتِيَ بِهِمْ «فَقَطَعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ وَسَمَلَ أَعْيُنَهُمْ، ثُمَّ لَمْ يَحْسِمْهُمْ حَتَّى مَاتُوا»
Dari Anas Radhiya Allahu ‘Anhu berkata: beberapa orang dari kabilah ‘Ikl mendatangi Nabi Shallah Allahu ‘Alaihi Wa Sallama menyatakan keislaman. Mereka tidak cocok dengan iklim Madinah sehingga beliau memerintahkan mereka untuk mendatangi unta-unta sedekah untuk meminum air kencingnya dan susunya. Merekka melakukan perintah tersebut dan mereka pun sembuh. Namun, mereka murtad, memubunuh para pengembalanya dan merampok unta-untanya. Maka Nabi mengutus pasukan untuk menyusuri jejak mereka dan akhirnya mereka dapat ditangkap.Nabi memotong tangan dan kaki mereka serta menta mencongkel mata mereka hingga mereka tewas.
Takhrij
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahih al-Bukhari, Imam Nasa’I dalam Sunan an-Nasa’I dan Imam Ahmad dalam Musnad Imam Ahmad.
قال الإمام البخاري : حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا الوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، حَدَّثَنَا الأَوْزَاعِيُّ، حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو قِلاَبَةَ الجَرْمِيُّ، عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَدِمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفَرٌ مِنْ عُكْلٍ، فَأَسْلَمُوا، فَاجْتَوَوْا المَدِينَةَ «فَأَمَرَهُمْ أَنْ يَأْتُوا إِبِلَ الصَّدَقَةِ، فَيَشْرَبُوا مِنْ أَبْوَالِهَا وَأَلْبَانِهَا» فَفَعَلُوا فَصَحُّوا فَارْتَدُّوا وَقَتَلُوا رُعَاتَهَا، وَاسْتَاقُوا الإِبِلَ، فَبَعَثَ فِي آثَارِهِمْ، فَأُتِيَ بِهِمْ «فَقَطَعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ وَسَمَلَ أَعْيُنَهُمْ، ثُمَّ لَمْ يَحْسِمْهُمْ حَتَّى مَاتُوا»
Imam Bukhari berkata: Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami(ia berkata) Walid bin Muslim menceritakan kepada kami(ia berkata) Awza’I menceritakan kepada kami(ia berkata) Yahya bin Abi Katsir menceritakan kepadaku, ia berkata Abu Qilabah al-Jarmi menceritakan kepadaku, dari Anas Radhiya Allahu ‘Anhu berkata: beberapa orang dari kabilah ‘Ikl mendatangi Nabi Shallah Allahu ‘Alaihi Wa Sallama menyatakan keislaman. Mereka tidak cocok dengan iklim Madinah sehingga beliau memerintahkan mereka untuk mendatangi unta-unta sedekah untuk meminum air kencingnya dan susunya. Merekka melakukan perintah tersebut dan mereka pun sembuh. Namun, mereka murtad, memubunuh para pengembalanya dan merampok unta-untanya. Maka Nabi mengutus pasukan untuk menyusuri jejak mereka dan akhirnya mereka dapat ditangkap.Nabi memotong tangan dan kaki mereka serta menta mencongkel mata mereka hingga mereka tewas.
قال الإمام النسائي : أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ بْنِ سَعِيدِ بْنِ كَثِيرِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ الْوَلِيدِ، عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ، عَنْ يَحْيَى، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ، عَنْ أَنَسٍ، «أَنَّ نَفَرًا مِنْ عُكْلٍ قَدِمُوا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاجْتَوَوْا الْمَدِينَةَ، فَأَمَرَهُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَأْتُوا إِبِلَ الصَّدَقَةِ، فَيَشْرَبُوا مِنْ أَبْوَالِهَا وَأَلْبَانِهَا، فَفَعَلُوا فَقَتَلُوا رَاعِيَهَا وَاسْتَاقُوهَا، فَبَعَثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي طَلَبِهِمْ»، قَالَ: «فَأُتِيَ بِهِمْ، فَقَطَّعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ، وَسَمَّرَ أَعْيُنَهُمْ، وَلَمْ يَحْسِمْهُمْ وَتَرَكَهُمْ حَتَّى مَاتُوا»
Imam Nasa’I berkata: Amar bin Utsman bin Sa’id bin Katsir bin Dinar mengabarkan kepadaku, dari Walid, dari Awza’I, dari Yahya , dari Abu Qilabah, dari Anas Radhiya Allahu ‘Anhu berkata: beberapa orang dari kabilah ‘Ikl mendatangi Nabi Shallah Allahu ‘Alaihi Wa Sallama menyatakan keislaman. Mereka tidak cocok dengan iklim Madinah sehingga beliau memerintahkan mereka untuk mendatangi unta-unta sedekah untuk meminum air kencingnya dan susunya. Merekka melakukan perintah tersebut dan mereka pun sembuh. Namun, mereka murtad, memubunuh para pengembalanya dan merampok unta-untanya. Maka Nabi mengutus pasukan untuk menyusuri jejak mereka dan akhirnya mereka dapat ditangkap.Nabi memotong tangan dan kaki mereka serta menta mencongkel mata mereka hingga mereka tewas.
قال الإمام أحمد : حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو قِلَابَةَ الْجَرْمِيُّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَدِمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَمَانِيَةُ نَفَرٍ مِنْ عُكْلٍ، فَأَسْلَمُوا وَاجْتَوَوْا الْمَدِينَةَ، «فَأَمَرَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَأْتُوا إِبِلَ الصَّدَقَةِ، فَيَشْرَبُوا مِنْ أَبْوَالِهَا وَأَلْبَانِهَا» ، فَفَعَلُوا، فَصَحُّوا، فَارْتَدُّوا وَقَتَلُوا رُعَاتَهَا أَوْ رِعَاءَهَا وَسَاقُوهَا، «فَبَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِي طَلَبِهِمْ قَافَةً، فَأُتِيَ بِهِمْ، فَقَطَّعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ، وَلَمْ يَحْسِمْهُمْ حَتَّى مَاتُوا، وَسَمَلَ أَعْيُنَهُمْ»
Imam Ahmad berkata: Walid bin Muslim menceritakan kepada kami(ia berkata) Awza’I menceritakan kepada kami, ia berkata: Yahya bin Abi Katsir menceritakan kepadaku, Ia berkata: Abu Qilabah al-Jarmi menceritakan kepada kami, dari Anas bin Malik ia berkata: beberapa orang dari kabilah ‘Ikl mendatangi Nabi Shallah Allahu ‘Alaihi Wa Sallama menyatakan keislaman. Mereka tidak cocok dengan iklim Madinah sehingga beliau memerintahkan mereka untuk mendatangi unta-unta sedekah untuk meminum air kencingnya dan susunya. Merekka melakukan perintah tersebut dan mereka pun sembuh. Namun, mereka murtad, memubunuh para pengembalanya dan merampok unta-untanya. Maka Nabi mengutus pasukan untuk menyusuri jejak mereka dan akhirnya mereka dapat ditangkap.Nabi memotong tangan dan kaki mereka hingga tewas. mereka juga mencongkel matanya.
Skema Sanad
Kualitas Hadis
Hadis ini disahihkan oleh Imam al-Bukhari.
Fikih Hadis
Hadis di atas menjelaskan tentang hukuman bagi orang membunuh kaum muslimin dan merapok harta mereka. Oleh karena itu, Imam Bukhari memasukkan hadis ini dalam kitab al-hudud pada bab bab al-muharibin min ahli al-kufri wa ar-riddah (orang-orang yang memerangi dari golongan kafir dan murtad) dan Imam Nasa’i dalam kitab tahrim ad-dam (pengharaman pembunuhan).
Namun, para ulama menemukan satu persoalan fikih yaitu status kencing unta najis atau tidak. Dalam kitab al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah disebutkan bahwa ulama madzhab hanafi dan madzhab syafi’I berpendapat bahwasanya kencing hewan itu najis baik hewan yang halal dimakan dagingnya ataupun tidak. Dalilnya adalah keumuman sabda Nabi Shalla Allahu ‘Alaihi Wa Sallama, “bersihkanlah dari kencing, sesungguhnya banyak adzab kubur itu adalah kencing” (H.R. Daraquthni). Ulama madzahab maliki dan madzhab hanbali berpendapat bahwa kencing hewan yang dagingnya halal di makan adalah suci. Dalilnya adalah hadis riwayat Anas bin Malik di atas bahwa Nabi Shalla Allahu Alaihi Wa Sallama memrintahkan kabila ‘Ikl meminum air kencing unta, sedangkan najis tidak boleh diminum.
Syamsuddi asy-Syarbaini dari kalangan ulama madzhab syafi’I menjelaskan bahwa perintah Nabi Shalla Allahu Alaihi Wa Sallam untuk meminum air kencing unta tujuannya adalah untuk menjadikannya obat. Hukum berobat dengan benda najis boleh apabila benda yang suci tidak ada. Adapun sabda Nabi bahwa Allah tidak menjadikan obat bagi umatnya dari apa yang diharamkan dimaksudkan adalah khamar dan madzi.